web stats

Rabu, 30 Maret 2016

Sama atau Berbeda?

Sunan Gunung Jati dan Fatahillah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi, siang, sore, malam kawan....
Alhamdulillah nih bisa nongol lagi buat bikin post
InsyaAllah pada postingan kali ini, Arif bakal sedikit ngasih informasi dan pengetahuan tentang Sunan Gunung Jati dan Fatahillah.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa kedua orang tersebut sama, dan ada juga yang mengatakan bahwa kedua orang tersebut berbeda.

Oke, inti masalahnya pada kali ini adalah apakah SUNAN GUNUNG JATI dan FATAHILLAH itu merupakan orang yang sama dan orang yang berbeda. Disini Arif bakal sedikit mengulas mengenai itu. Perlu diingat di awal, karena kemampuan, pengetahuan, dan  keterbatan sumber serta sosok Arif sebagai manusia yang sering melakukan kekhilafan maupun kesalahan yang tidak disengaja maupun disengaja maka Arif sangat memohon saran dan masukkannya mengenai postingan kali ini bila memang ada kesalahan.

Minggu, 20 Maret 2016

TRADISI DAERAH ISLAMI

PESTA RENGKONG


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulllah akhirnya ada kesempatan buat bikin postingan lagi nih
Hai kawan-kawan semua, ketemu lagi nih sama Arif,
Gimana kabarnya semua?
Semoga sehat sehat aja ya,,,
Nah, kesempatan kali ini Arif mau bagi-bagi info tentang salah satu tradisi daerah islami di daerah Arif nih, yaitu "Pesta Rengkong" di Kec. Sumur, Kab. Pandeglang, Banten.
Nah uniknya tradisi ini masih kental dengan nuansa nuansa kebudayaan nenek moyang kita.
Mau tau gimana informasinya?
Cekidot!!!


Tradisi Pesta Rengkong, tradisi yang sudah ada sejak dulu setiap setahun sekali atau pada saat tanaman padi terserang penyakit. Namun sudah lama tradisi ini tidak digelar dan hampir punah karena tergilas oleh modernisasi zaman. Pesta Rengkong biasanya diadakan sebagai penanda musim tanam padi. Tradisi ini diadakan di Kampung Paniis, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Kegiatan ini mirip dengan prosesi "Sedekah Bumi" yang banyak dijumpai di daerah-daerah di pulau Jawa. Kegiatan ini diawali dengan membaca Do'a bersama atau ngariung yang diikuti oleh seluruh warga kampung. Pelaksanannya bisa di Masjid atau Tanah lapang yang luas.Setelah itu para orang tua atau orang-orang yang dituakan dalam kampung itu menuju ke tanah lapang. Di situlah mereka menanamkan sesaji berupa nasi tumpeng dan minuman tujuh rupa unutk ditanam di sebuah lubang yang telah dipersiapkan. Kegiatan ini biasa dilaksanakan sekitar satu jam menjelang Shalat Jum'at.
Dalam tradisi ini, ada dua tumpeng ynag biasanya ditanam, satu tumpeng ditanam di dekat sumber mata air, dan satu lagi ditanam di area lapangan terbuka yang dianggap sebagai simbol sedekah atas apa yang telah didapatakan dari alam.


Kenapa disebut Rengkong? Karena peralatan yang dibawa adalah jenis Rengkong. Rengkong adalah 
salah satu alat yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 1,5 meter. Kedua ujung bambu diberi beban berupa karrung yang berisi pasir pantai dan diikat dengan tali ijuk pada kedua ujungnya. Kemudian di setiap ujungnya dihias dengan kertas wajit berwarna warni. Saat Rengkong mulai dipikul dan digoyang goyang oleh pembawanya maka terciptalah bunyi bunyian yang cukup unik.

Sebelum rengkong-rengkong dibawa keliling kampung setelah shalat Jum'at, puluhan ibu-ibu dengan alu (penumbuk padi) berbaris mengelilingi lesung (alas penumbuk padi). Lalu ada nyanyian berbahasa sunda yang dilantunkan oleh seorang ibu lewat pengeras suara menambah kesakralan upacara ini. Bunyi dan suara yang dihasilkan oleh tabuhan alu dan beberapa alat yang lain menjadi pengiring suara. Semua itu menambah semangat pembawa rengkong, mereka menari sambil berteriak-teriak untuk menambah semangat mereka. Ini berlangsung sekitar 30 menit. Kemudian tetua kampung menampilkan gerakan-gerakan dasar silat semakin memeriahkan prosesi ini.


Setelah itu para pembawa rengkong menyusun barisan. Dikomandoi oleh tetua kampung dan tiga orang penari mereka mulai berjalan mengelilingi setiap sudut kampung. Sambutan meriah dari masyarakat menjadi penyemangat sehingga rasa lelah atau capek terlupakan

Nah mungkin itulah sedikit penjelasan tentang tradisi "Pesta Rengkong" dari Arif.
Jujur Arif belum pernah melihat langsung tradisi ini, hanya ingin untuk share atau membagikan tentang salah satu tradisi budaya kita.
Meskipun tradisi ini masih bernuansa kebudayaan animisme dinamisme atau Hindu-Buddha namun kita harus tetap melestarikannya jangan sampai ini punah.
Sekian dari Arif,
Arif mohon pamit kawan,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.