web stats

Senin, 09 Mei 2016

PERGERAKAN NASIONAL

Latar Belakang

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Waaaah udah lama banget nih ga ketemu Arif kawan
Sama kawan Arif juga kangen sama kawan kawan semua,
Ga sabar lagi buat bagi-bagi pengetahuan sama kawan semua,
Sekarang nih Arif mau ngebahas yang agak modern nih,
Pergerakan Nsioanl!!!
Wah udah mau deket ke merdeka tuh kawan, Semangat!!!
Cekidoooot!!!!!

LATAR BELAKANG
Latar belakang terjadinya pergerakan nasional ini dibagi menjadi 2, internal dan eksternal
1. Faktor Internal
    - Politik Etis (Politik Balas Budi)
       Sejak diterapkannya sistem tanam paksa di Indonesia, negeri Belanda memperoleh keuntungan yang luar biasa. Namun sistem tanam paksa sendiri banyak dikecam oleh masyarakat Belanda. Dianaranya yaitu Conraad Theodore Van Deventer. Ia adalah si pencetus Politik Etis. Pada tahun 1899, Van Deventer dalam majalah De Gids menyebutkan jutaan uang yang dihasilkan oleh Indonesia untuk Belanda adalah suatu hutang budi (Een Eeruschuld) bagi Belanda. Hutang ini hatus dibayar pemerintah Belanda dengan memperbaiki kesejahteraan masyarakat Indonesia.
        Kritikan Van Deventer mendapatv tanggapan positif dari Ratu Wilhelmina. Ini terbukti dalam pidatonya yang berjudul Haluan Etika/Politik Etis untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat pribumi perlu diberlakukan 3 program yaitu (Irigasi), Migrasi (Perpindahan Penduduk), dan Edukasi (Pendidikan). Dari ketiga program tersebut Edukasi merupakan hal yang paling penting.
        Namun pelaksanaan 3 Program tersebut yang lebih dikenal dengan istilah Trilogi Van Deventer ini diselewengkan oleh Pemerintah Belanda menjadi Politik Asosiasi. Artinya pelaksanaan program ini hanya menguntungkan pemerintah Belanda saja, ini terlihat dalam pelaksanaannya.
        Pertama Edukasi (Pendidikan) dilaksanakan hanya untuk menghasilkan tenaga-tenaga kerja terdidik bagi Belanda.
        Kedua yaitu Irigasi (Pengairan) dilaksanakan hanya untuk mengairi sawah-sawah yang disewa oleh pengusaha-pengusaha Belanda.
        Terakhir yaitu MIgrasi (Perpihdahan Penduduk) dilaksanakan hanya untuk tenaga kerja yang dipekerjakan di perkebunan-perkebunan Belnda di luar Jawa.
        Walaupun Belanda telah melaksanakan Trilogi Van Deventer tetapi belum dapat mengubah nasib bangsa Indonesia, namun bangsa Indonesia memperoleh sedikit kemajuan dengan diperbolehkannya belajar di perguruan tinggi walaupun ketentuan ini hanya berlaku bagi golongan tertentu. Namun kesempatan yang sedikit ini telah melahirkan golongan intelektual (Terpelajar).
        Golongan ini adalah orang-orang yang pertama menyadari akan nasib bangsanya. Penderitaan, kemiskinan, dan kebodohan yang dialami bangsa Indonesia diakibatkan oleh penjajahan yang sangat panjang. Mereka telah menemukan kesalahan sejarah bangsanya dalam menghadapi Belnda seperti: Perjuangan masih bersifat kedaerahan, Terlalu menggantungkan diri pada seorang pemimpin, Tidak terorganisir, Tujuan mereka tidak jelas.
        Golongan terpelajar menyadari untuk mempercepat proses terjadinya Nasionalisme Indonesia perlu dibenuk organisasi modern sebagai wadah perjuangan.
        Pada tanggal 20 Mei 1908 lahirlah Budi Utomo yang merupakan organisasi pemuda pertama di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh para pelajar STOVIA (Sekolah untuk pelatihan dokter-dokter pribumi). Penerapan Politik Etis di bidang Edukasi membawa pengaruh yang luar biasa bagi Nasionalisme Bangsa Indonesia. Setelah itu lahirlah organisasi lain yang bergerak di bidang pendidikan seperti Muhammadiyah, Taman Siswa, maupun organisasi lainnya.
    - Penderitaan rakyat akibat penjajahan
       Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis. Politik Devide Et Impera, sistem tanam paksa, monopoli perdagangan, dan kerja paksa merupakan bencana ynag telah dirasakan rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan tersebut menimbulkan tekad unutk bersatu dan menentang penjajahan.
    - Sejarah Masa Lampau Ynag Gemilang
       Adanya kenangan atas kejayaan masa lampau seperi Sriwijaya dan Majapahit yang merupakan kerajaan besar yang memainkan peran penting sebagai calon negara nasional dimana wilayahnya hampir meliputi wilayah Indonesia sekarang. Kebesaran ini membawa pikiran serta angan-angan rakyat Indonesia untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran tersebut. Hal tersebut kemudian menggungah rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia.
    - Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia
       Kaum pedagang khususnya keturunan Cina sering kali membuat kesal para pedagang pribumi. Salah satunya terjadi pada tahun 1901 ketika pedagang Cina mendirikan perguruan sendiri yaitu Tionghoa Hwee Kwan. Kekesalan tersebut didukung oleh Belanda sehingga menimbulkan rasa iri kaum pribumi pada keturunan Cina. Saat itu keturunan Cina diberi kesempatan untuk dapat menguasai bisnis eceran, serta menjadi kolektor pajak dari pemerintah kolonial. Hal tersebut kemudian membangkikan persatuan antara sesama pribumi untuk menghadapi penjajahan Belanda serta pengaruh dari pedagang Cina.
     - Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah. Adanya rasa senasib sepenanggungan yang hidup dalam cengkeraman penjajah sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara. Adanya rasa kesadaran nasional harga diri, menyebabkan kehendak unutk memiliki tanah air dan hak untuk menentukan nasib sendiri.
2. Faktor Eksternal
    - Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
      Gerakan Nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dikomandani oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan ini dinamakan Gerakan Turki Muda. Gerakan ini menuntut adanya modernisasi serta pembaruan di segala sektor kehidupan masyarakat. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan  dan modernisasi.
    - Adanya All Indian National Congress 1885 dan Ghandiisme di India.
       Merupakan gerakan yang memperjuangkan kemerdekaan India dengan cara melawan dan menentang Imperium Britania. Hal tersebut memberikan inspirasi bagi para pelopor pergerakan nasional di Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.
    - Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
       Hal ini menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat. Sejarah Dunia mempertontonkan bahwa ketika terjadi peperangan pada tahun 1904-1905 antara Rusia dengan Jepang ternyata Jepang keluar sebagai pemenang dalam peperangan tersebut. Hal ini kemudian memberi semangat jaung kepada para pelopr pergerakan nasional di Indonesia untuk mengikuti langkah Jepang dalam melawan Rusia (Barat).
    - Munculnya Paham-Paham Baru Ynag Masuk ke Indonesia.

Nah buat yang terakhir nih bakal dijelasin di lain post kawan
Harap tunggu yaaa...
sampai jumpa di post yang kedua....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar