web stats

Kamis, 28 Juli 2016

KAMIKAZE

SANG PASUKAN BERANI MATI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sudah terlalu lama sejak Arif mengurus Blog ini lagi,
Saat pertama kali masuk, saya bisa melihat banyak sarang laba-laba di blog ini,
seperti kondisi tangan para jomblo yang sudah terlalu lama sendiri sehingga tidak ada yang memegangnya, Hahahaha.... Oke ini sedikit Jayus.
Alhamdulillah nih Arif bisa sedikit meluangkan waktu Arif buat kembali mengisi Blog yang sudah usang ini,
Oke dengan semangat baru, Arif berharap semoga ini bisa jadi lebih baik dari kemarin,
Baiklah mulai dari ini Arif akan sedikit membahas tentang salah satu negara kepulauan di Asia Timur yaitu Jepang khususnya pada masa perang dunia II dan pendudukannya di Indonesia,
Cekidoooooot,,,

KAMIKAZE

Kamikaze, terkadang sebuah keberhasilan dari suatu pencapaian dibutuhkan suatu pengorbanan yang sangat besar bahkan terkadang nyawa harus menjadi korbannya. Tidak ada pengorbanan yang lebih tinggi dari seseorang yang mengorbankan nyawanya untuk sebuah perjuangan.

Kamikaze yang secara harfiah adalah "Angin Dewa" adalah sebuah istilah dari Jepang yang berasal dari angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatan Jepang dari invasai tentara Mongol pada tahun 1281.

Nama inilah yang dipakai Jepang untuk menamai aksi "Bunuh Diri" yang dilakukan oleh "Pasukan Berani Mati" dari Jepang yang dilakukannya selama masa Perang Pasifik dalam Perang Dunia II, atau sering juga nama ini dijadikan sebagai nama pasukan yang melakukan aksi tersebut. 
Ya, pasukan ini merupakan pasukan angkatan udara jepang yang melakukan aksi sangat ekstrim, tidak terduga, diluar nalar manusia, dan tidak pernah dilakukan sebelumnya. Ya, pasukan berani mati sesuai namanya mereka melakukan misi bunuh diri dalam menjalankan tugasnya.

Mereka merupakan sekumpulan awak pilot yang ditugaskan untuk menyerang Pearl Harbor, pangkalan angakaan laut Amerika Serikat di kepulauan Hawai. Pada tanggal 7 Desember 1941 serangan itu dilakukan, mereka terbang menuju target mereka yaitu kapal angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor.

Pasukan tempur ini terdiri dari pesawat-pesawat kecil dan ringan yang tugasnya adalah menghancurkan kapal-kapal tempur angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor. Pilotnya pun masih banyak yang muda. Mereka dilatih secara singkat namun mendalam dan disumpah mati setia kepada Negara, Kaisar, dan Tuhan. Bahkan mereka dijamin masuk Surga jika bisa mati unutk menghancurkan kapal musuh.  Pilot mengenakan pakaian seadanya. Mengenakan topi kulit dengan kabin pesawat yang terbuka. Mengendarai pesawat ringan untuk mengudara, menghadang, mencari, dan menghancurkan lawan dengan menubrukkan dirinya. Lalu mati jaya bersama musuh yang telah dikalahkannya.

Pesawat mereka bernama “Zero”. Lengkapnya bernama A6M Mitsubishi Zero atau disingkat Zeke. Pesawat ini terbuat dari aluminium sehingga ringan dan dapat bergerak lincah. Pesawat ini memiliki mesin tunggal yang dilengkapi dengan 2 senapan mesin dan 2 kanon berukuran 20 mm, dtiambah pula sebuah bom seberat 550 pon (sekitar 250 kg). Pesawat Zero adalah hasil rancangan Jiro Horikoshi pada tahun 1939. Selama perang, pabrik otomotif Mitsubishi telah memproduksi 10.000 pesawat Zero, namun tidak jelas berapa dari jumlah tersebut yang tidak kembali ke pangkalan.

Beberapa kapal induk Sekutu berhasil ditenggelamkan oleh pasukan ini. Sisanya berhasil tertembak oleh tentara angkatan laut Amerika Serikat sebelum sampai pada target. Satu pilot gugur, maka satu kapal induk tenggelam. Pada waktu itu, Kamikaze benar-benar menjadi peluru yang dikendalikan oleh manusia, peluru berupa pesawat tempur lengkap dengan pilotnya berbekal sebuah bom seberat 550 pound. Dengan semangat berani mati ditambah serangan yang mendadak dari Kamikaze maka itu berhasil membuat pasukan musuh kocar-kacir.

Awalnya terbentuk skuardon tempur Kamikaze ini bermula dari keadaan perang yang sudah tidak menguntungkan pasukan Jepang. Jepang mengalami kekalahan di beberapa front. Sehingga pada bulan Oktober 1944, Admiral Taijiro Onishi, Komandan Pasukan Udara mengemukan gagasannya yang mengejutkan. Ia mengemukakan gagasan untuk membentuk skuardon tempur angkatan udara yang ditugaskan mati mersama musuh, skuardon itu bernama “Kamikaze”.

Taijiro Onishi berkata “Hanya ada satu cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan kita sehingga mendapat hasil yang sebesar-besarnya. Yakni dengan membentuk pasukan berani mati yang terdiri dari pesawat Zero yang dilengkapi dengan bom seberat 550 pound. Tiap pesawat harus menghancurkan satu kapal musuh!”. Ia sangat yakin bahwa serangan satu pesawat berani mati lebih menguntungkan daripada serangan satu skuardon. Satu pesawat Zero harus diimbangi dengan satu pesawat atau kapal musuh. Satu kematian pilot harus diimbangi dengan hancurnya kapal lawan. Awalnya ide ini dianggap ide gila, namu pada akhirnya pasukan Kamikaze berhasil dibentuk.

Tidak hanya itu, ide ini menarik perhatian para pemuda yang sedang berkobar-kobar ingin berperang. Sehingga jumlah sukarelawan yang berminat sampai sebanyak 3 kali jumlah pesawat Zero yang tersedia! Dengan pelatihan cepat, dan rasa kesediaan mati demi Kaisar ditanamkan di setiap pilot Kamikaze. “Aku sangat mengharapkan kesempatan yang sangat mulia ini, mati secara jantan!” ucap salah satu pilot Kamikaze.

Hari-hari terakhir bukan hari istimewa bagi sang pilot. Mereka menunggu tugas mengudara dengan tenang, main kartu, mendengarkan musik, bahkan tak jarang yang asik bercanda membicarakan maut. Tugas mengudara bisa datang setiap saat. Ada yang langsung mendapat tugas mengudara sehabis latihan, dan ada pula yang mesti menunggu selama berbulan-bulan. mereka menunggu tugas denga tenang, namun ada pula yang mengeluarkan isi hatinya di saat-saat terakhir dengan menulis puisi atau membaca riwayat pejuang zaman dahulu.

Para pilot mendapat pelayanan istimewa dan penghormatan khusus dari masyarakat. Bahkan ketika krisis pangan melanda Jepang karena perang yang lama bekecambuk, pilot Kamikaze mendapat jatah makan istimewa. Para petugas pangkalan rela menyerahkan jatah makannya kepada pilot dengan harapan agar para pilot tetap fit dan selalu dalam kondisi siap perang. Seakan tidak ingin mengecewakan pasukan yang akan mengemban ‘tugas suci’.

Sebelum mengudara, para pilot melakukan upacara singkat, upacara terakhir sebelum ajal tiba. Para pilot memberikan barang-barang milik pribadinya kepada sahabatnya. Bahkan apabila sempat, mereka mengadakan toast bersama dengan komandan. Ada juga yang menulis surat, mengrimkan salah satu miliknya sebagai kenang-kenangan kepada keluarga. Bahkan ada yang mengirim sejumput rambut sebagai kenangan terakhir.

Bila saat take-off tiba, para pilot mendapa briefing secara kilat, yakni berupa cara terbaik untuk melumpuhkan kapal lawan. Setelah briefing, pilot menuju ke kapal masing-masing. Ada yang membawa bendera, foto kekasih atau orang tua, atau benda semacam jimat. Setiap pilot mendapat satu kotak makanan. Ketika saat telah tiba, para pilot yang telah berada di kabin diberi perintah utama yang berbunyi “Jangan tergesa-gesa ingin mati. Kalau kalian tidak menemukan sasaran yang tepat, pulanglah! Lain waktu kalian mungkin akan menemukan kesempatan yang lebih bagus. Perhitungkanlah kematianmu baik-baik! Kematianmu harus mendatangkan hasil yang maksimal!”. Setelah mendengar perintah mereka pun melakukan take-off dan melancarkan serangan.


Ya segitu dulu penjelasan tentang Kamikaze dar Arif kawan,
Maaf bila masih banyakkekurangan,
Dan semoga ini bisa sangat bermanfaat bagi kawan-kawan semua,
Arif mohon pamit dulu ya,
InsyaAllah dalam waktu dekat ini Arif akan kembali memposting hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Terima kasih,
Waasalamu'alaikum Wr. Wb.


Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamikaze
https://erickhardana.wordpress.com/2013/05/20/pasukan-berani-mati-kamikaze/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar