SANG PASUKAN BERANI MATI
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sudah terlalu lama sejak Arif mengurus Blog ini lagi,
Saat pertama kali masuk, saya bisa melihat banyak sarang laba-laba di blog ini,
seperti kondisi tangan para jomblo yang sudah terlalu lama sendiri sehingga tidak ada yang memegangnya, Hahahaha.... Oke ini sedikit Jayus.
Alhamdulillah nih Arif bisa sedikit meluangkan waktu Arif buat kembali mengisi Blog yang sudah usang ini,
Oke dengan semangat baru, Arif berharap semoga ini bisa jadi lebih baik dari kemarin,
Baiklah mulai dari ini Arif akan sedikit membahas tentang salah satu negara kepulauan di Asia Timur yaitu Jepang khususnya pada masa perang dunia II dan pendudukannya di Indonesia,
Cekidoooooot,,,
KAMIKAZE
Kamikaze, terkadang sebuah keberhasilan dari suatu pencapaian dibutuhkan suatu pengorbanan yang sangat besar bahkan terkadang nyawa harus menjadi korbannya. Tidak ada pengorbanan yang lebih tinggi dari seseorang yang mengorbankan nyawanya untuk sebuah perjuangan.
Kamikaze yang secara harfiah adalah "Angin Dewa" adalah sebuah istilah dari Jepang yang berasal dari angin topan dalam legenda yang disebut-sebut telah menyelamatan Jepang dari invasai tentara Mongol pada tahun 1281.
Nama inilah yang dipakai Jepang untuk menamai aksi "Bunuh Diri" yang dilakukan oleh "Pasukan Berani Mati" dari Jepang yang dilakukannya selama masa Perang Pasifik dalam Perang Dunia II, atau sering juga nama ini dijadikan sebagai nama pasukan yang melakukan aksi tersebut.
Ya, pasukan ini merupakan pasukan angkatan udara jepang yang melakukan aksi sangat ekstrim, tidak terduga, diluar nalar manusia, dan tidak pernah dilakukan sebelumnya. Ya, pasukan berani mati sesuai namanya mereka melakukan misi bunuh diri dalam menjalankan tugasnya.
Mereka merupakan sekumpulan awak pilot yang ditugaskan untuk menyerang Pearl Harbor, pangkalan angakaan laut Amerika Serikat di kepulauan Hawai. Pada tanggal 7 Desember 1941 serangan itu dilakukan, mereka terbang menuju target mereka yaitu kapal angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor.
Pasukan tempur ini terdiri dari pesawat-pesawat kecil
dan ringan yang tugasnya adalah menghancurkan kapal-kapal tempur angkatan laut
Amerika Serikat di Pearl Harbor. Pilotnya pun masih banyak yang muda. Mereka
dilatih secara singkat namun mendalam dan disumpah mati setia kepada Negara, Kaisar,
dan Tuhan. Bahkan mereka dijamin masuk Surga jika bisa mati unutk menghancurkan
kapal musuh. Pilot mengenakan pakaian
seadanya. Mengenakan topi kulit dengan kabin pesawat yang terbuka. Mengendarai
pesawat ringan untuk mengudara, menghadang, mencari, dan menghancurkan lawan
dengan menubrukkan dirinya. Lalu mati jaya bersama musuh yang telah
dikalahkannya.
Pesawat mereka bernama “Zero”. Lengkapnya bernama A6M
Mitsubishi Zero atau disingkat Zeke. Pesawat ini terbuat dari aluminium
sehingga ringan dan dapat bergerak lincah. Pesawat ini memiliki mesin tunggal
yang dilengkapi dengan 2 senapan mesin dan 2 kanon berukuran 20 mm, dtiambah
pula sebuah bom seberat 550 pon (sekitar 250 kg). Pesawat Zero adalah hasil
rancangan Jiro Horikoshi pada tahun 1939. Selama perang, pabrik otomotif
Mitsubishi telah memproduksi 10.000 pesawat Zero, namun tidak jelas berapa dari
jumlah tersebut yang tidak kembali ke pangkalan.
Beberapa kapal induk Sekutu berhasil ditenggelamkan oleh pasukan ini. Sisanya berhasil tertembak oleh tentara angkatan laut Amerika Serikat
sebelum sampai pada target. Satu pilot gugur, maka satu kapal induk
tenggelam. Pada waktu itu, Kamikaze benar-benar menjadi peluru yang
dikendalikan oleh manusia, peluru berupa pesawat tempur lengkap dengan pilotnya
berbekal sebuah bom seberat 550 pound. Dengan semangat berani mati ditambah serangan
yang mendadak dari Kamikaze maka itu berhasil membuat pasukan musuh
kocar-kacir.
Awalnya terbentuk skuardon tempur Kamikaze ini
bermula dari keadaan perang yang sudah tidak menguntungkan pasukan Jepang.
Jepang mengalami kekalahan di beberapa front. Sehingga pada bulan Oktober 1944,
Admiral Taijiro Onishi, Komandan Pasukan Udara mengemukan gagasannya yang
mengejutkan. Ia mengemukakan gagasan untuk membentuk skuardon tempur angkatan
udara yang ditugaskan mati mersama musuh, skuardon itu bernama “Kamikaze”.
Taijiro Onishi berkata “Hanya ada satu cara
yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan kita sehingga mendapat hasil
yang sebesar-besarnya. Yakni dengan membentuk pasukan berani mati yang terdiri
dari pesawat Zero yang dilengkapi dengan bom seberat 550 pound. Tiap pesawat
harus menghancurkan satu kapal musuh!”. Ia sangat yakin bahwa serangan satu
pesawat berani mati lebih menguntungkan daripada serangan satu skuardon. Satu
pesawat Zero harus diimbangi dengan satu pesawat atau kapal musuh. Satu
kematian pilot harus diimbangi dengan hancurnya kapal lawan. Awalnya ide ini
dianggap ide gila, namu pada akhirnya pasukan Kamikaze berhasil dibentuk.
Tidak hanya itu, ide ini menarik perhatian para
pemuda yang sedang berkobar-kobar ingin berperang. Sehingga jumlah sukarelawan
yang berminat sampai sebanyak 3 kali jumlah pesawat Zero yang tersedia! Dengan
pelatihan cepat, dan rasa kesediaan mati demi Kaisar ditanamkan di setiap pilot
Kamikaze. “Aku sangat mengharapkan kesempatan yang sangat mulia ini, mati
secara jantan!” ucap salah satu pilot Kamikaze.
Hari-hari terakhir bukan hari istimewa bagi sang
pilot. Mereka menunggu tugas mengudara dengan tenang, main kartu, mendengarkan
musik, bahkan tak jarang yang asik bercanda membicarakan maut. Tugas mengudara
bisa datang setiap saat. Ada yang langsung mendapat tugas mengudara sehabis
latihan, dan ada pula yang mesti menunggu selama berbulan-bulan. mereka
menunggu tugas denga tenang, namun ada pula yang mengeluarkan isi hatinya di
saat-saat terakhir dengan menulis puisi atau membaca riwayat pejuang zaman
dahulu.
Para pilot mendapat pelayanan istimewa dan
penghormatan khusus dari masyarakat. Bahkan ketika krisis pangan melanda Jepang
karena perang yang lama bekecambuk, pilot Kamikaze mendapat jatah makan
istimewa. Para petugas pangkalan rela menyerahkan jatah makannya kepada pilot
dengan harapan agar para pilot tetap fit dan selalu dalam kondisi siap perang.
Seakan tidak ingin mengecewakan pasukan yang akan mengemban ‘tugas suci’.
Sebelum mengudara, para pilot melakukan upacara
singkat, upacara terakhir sebelum ajal tiba. Para pilot memberikan barang-barang
milik pribadinya kepada sahabatnya. Bahkan apabila sempat, mereka mengadakan
toast bersama dengan komandan. Ada juga yang menulis surat, mengrimkan salah
satu miliknya sebagai kenang-kenangan kepada keluarga. Bahkan ada yang mengirim
sejumput rambut sebagai kenangan terakhir.
Bila saat take-off tiba, para pilot mendapa
briefing secara kilat, yakni berupa cara terbaik untuk melumpuhkan kapal lawan.
Setelah briefing, pilot menuju ke kapal masing-masing. Ada yang membawa
bendera, foto kekasih atau orang tua, atau benda semacam jimat. Setiap pilot
mendapat satu kotak makanan. Ketika saat telah tiba, para pilot yang telah
berada di kabin diberi perintah utama yang berbunyi “Jangan tergesa-gesa ingin
mati. Kalau kalian tidak menemukan sasaran yang tepat, pulanglah! Lain waktu
kalian mungkin akan menemukan kesempatan yang lebih bagus. Perhitungkanlah
kematianmu baik-baik! Kematianmu harus mendatangkan hasil yang maksimal!”. Setelah mendengar perintah mereka pun melakukan take-off dan melancarkan serangan.
Ya segitu dulu penjelasan tentang Kamikaze dar Arif kawan,
Maaf bila masih banyakkekurangan,
Dan semoga ini bisa sangat bermanfaat bagi kawan-kawan semua,
Arif mohon pamit dulu ya,
InsyaAllah dalam waktu dekat ini Arif akan kembali memposting hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Terima kasih,
Waasalamu'alaikum Wr. Wb.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamikaze
https://erickhardana.wordpress.com/2013/05/20/pasukan-berani-mati-kamikaze/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar