web stats

Kamis, 24 November 2016

Negara KAA dan Ekonomi Global

Bagaimana Sikap Negara KAA 

Dalam Menyikapi Ekonomi Global

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Waduh ketemu Arif lagi kawan,
Biasalah mau bagi-bagi dan diskusi informasi nih,
Oke kali ini Arif bakal ngebahas sesuai yang di judul (Kepanjangan)

Langsung aja oke, cekidoot,,,

Oke seperti kita ketahui Konferensi Asia Afrika adalah sebuah konferensi yang diadakan di Bandung yang berlangsung dari tanggal 18-21 April tahun 1955. Konferensi yang dihadiri oleh negara-negara yang baru berkembang ini secara singkatnya hampir sama dengan GNB yaitu ingin memperjuangkan hak-hak mereka yang terkekang dan mewujudkan perdamain dunia.

Seperti pada postingan saya yang sebelumnya, Dunia sudah berubah, tidak ada lagi blok barat-timur, perang dingin telah usai. Yang akan kita diskusikan kali ini adalah bagaimana sikap negara-negara KAA sendiri dalam menykapi perekonomian global pada saat ini? Brikut ini poin-poinnya:


a.      Memperkuat diplomasi ekonomi agar mampu menjadi "motor" para negara berkembang dan negara belum berkembang untuk menyaingi pengaruh dari negara-negara maju. 
b.      Membangun kekuatan politik dalam menyuarakan kebijakan-kebijakan tertentu dan menunjukkan bahwa negara-negara Asia Afrika sudah membangun kekuatan terutama dalam bidang ekonomi.
c.       Mendorong negara-negara belum berkembang untuk menyusun daftar positif investasi. Sehingga investasi yang masuk dapat diarahkan ke sektor-sektor prioritas pembangunan.
d.      Mempertajam isu-isu perekonomian global yang makin tidak adil dan hanya menguntungkan blok tertentu. 
e.      Memperkuat hubungan kerja sama perdagangan dan perindustrian, menghapus hambatan bisnis karena masih kuatnya birokrasi, meningkatkan konektivitas, kerja sama pembangunan infrastruktur, pengadaan pelatihan sumber daya manusia, penguatan usaha kecil menengah (UKM).
f.        Menggali potensi-potensi ekonomi yang ada untuk memajukan ekonomi di negaranya masing-masing.
g.      Di bidang perdagangan, mendorong pemerintah untuk mengurangi hambatan perdagangan, mendorong fasilitasi perdagangan dan meningkatkan perdagangan jasa seperti pariwisata serat meningkatkan perdangangan langsung antara negara-negara Asia dan negara-negara Afrika.
h.      Mengembangkan perekonomian Model yang kini makin terdiversifikasi dan tidak lagi bergantung pada ekspor komoditas dan pertanian sebagaimana layaknya negara tertinggal. Afrika awalnya memang mengandalkan ekspor dari sektor pertambangan mengingat sepertiga dari kandungan mineral dunia berada di kawasan itu. Namun, kini juga makin besar kontribusi dari sektor-sektor lain, seperti manufaktur, pariwisata, dan jasa.
i.        Membentuk aliansi baru dengan mendekati Tiongkok, khususnya di bidang ekonomi dan pertahanan.
j.        Memperkuat diplomasi ekonomi agar mampu menjadi "motor" para negara berkembang dan negara belum berkembang untuk menyaingi pengaruh dari negara-negara maju

Ya mungkin sekian dari Arif,
Maksih ya udah sempetin wktunya buat baca,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar